Kamis, 11 Oktober 2012
contact us
01.58
No comments
untuk mengetahui lebih dalam tentang SMP AL-Muttaqin, silahkan anda Menghubungi kami di:
- Tata Usaha dengan Atas nama Septian. No. Hp. 081909761148
- Kepala Sekolah SMP Al-Muttaqin. Atas nama H. Aep Saepudin, S.Pd.I., M.M.
- No. Hp: 08122185631
- PKS Kurikulum. Atas nama Budiman.
- No. Hp: 085222530878
BOS SMA Dikucurkan
Bantuan operasional sekolah untuk SMA/SMK akan dikucurkan mulai Juli
2013. Alokasi bantuan ini untuk meningkatkan akses lulusan SMP
melanjutkan pendidikan ke SMA/SMK atau MA. Hamid Muhammad, Direktur
Jenderal Pendidikan
Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, mengatakan, rintisan
bantuan operasional sekolah (BOS) untuk SMA/SMK sebenarnya sudah mulai
dikucurkan tahun ini sebesar Rp 120.000 per siswa tiap tahun. Pada 2013,
untuk Januari-Juni, tetap dikucurkan rintisan BOS SMA/SMK Rp 60.000 per
siswa. Mulai Juli dikucurkan BOS untuk mendukung pendidikan menengah
universal atau rintisan wajib belajar 12 tahun yang besarnya Rp 1 juta
per siswa tiap tahun. ”Tetapi, hitungannya dimulai tahun ajaran baru
2013, yakni Juli,” kata Hamid. Kemdikbud mengalokasikan anggaran Rp 4,28
triliun untuk BOS 4,25 juta siswa SMA dan 4,23 juta siswa SMK.
Bantuan operasional juga diberikan untuk pendidikan khusus dan layanan khusus, seperti SMA luar biasa. Untuk satu siswa, dialokasikan Rp 2 juta per tahun. Penerimanya 7.000 siswa. Bantuan serupa diberikan untuk pendidikan Paket C atau setara SMA. Bantuan disalurkan kepada 30.000 siswa dengan jumlah Rp 1,3 juta per siswa per tahun.
Ferdiansyah, anggota Komisi X DPR, mempertanyakan alokasi dana BOS SMA dan SMK yang besarannya disamakan. ”Padahal, kebutuhan dana SMK lebih besar daripada SMA, terutama ada komponen praktik siswa yang harus berjalan,” kata Ferdiansyah di Jakarta.
Aturan harus jelas;
Anggota Komisi X DPR, Zulfadhli, mengatakan, penyaluran dana BOS harus jelas aturannya dan jangan sampai karut-marut seperti terjadi pada BOS SD dan SMP. Selain aturan umum, harus ada petunjuk teknis penggunaan dananya sehingga tidak ada celah bagi sekolah untuk memungut iuran lagi dari siswa. Kemendikbud, lanjut Zulfadhli, harus mengawasi penyaluran BOS sekolah menengah dengan baik. ”Dana BOS yang langsung disalurkan ke sekolah bisa lemah pengontrolannya karena pemerintah daerah dapat berdalih tidak dilibatkan dalam penyalurannya,” katanya.
Ia menambahkan, Kemendikbud juga perlu memastikan agar pemerintah daerah yang sudah memiliki program BOS SMA/SMK tidak menghentikan bantuannya karena ada program serupa dari pemerintah pusat. Kucuran dana dari pemerintah pusat dan daerah seharusnya menjadi jaminan bagi siswa SMA/SMK untuk tidak lagi dipungut biaya sekolah.
Hamid menuturkan, alokasi BOS sekolah menengah memang belum dapat menggratiskan biaya pendidikan menengah. Berdasarkan acuan peraturan mendiknas tahun 2006/2007 saja, kebutuhan biaya SMA senilai Rp 1 juta per siswa per tahun, sedangkan SMK Rp 1,2 juta per siswa per tahun. Padahal, berdasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statistik, pengeluaran orangtua untuk pendidikan menengah dua kali lipat daripada yang diproyeksikan Kemendikbud.
Bantuan operasional juga diberikan untuk pendidikan khusus dan layanan khusus, seperti SMA luar biasa. Untuk satu siswa, dialokasikan Rp 2 juta per tahun. Penerimanya 7.000 siswa. Bantuan serupa diberikan untuk pendidikan Paket C atau setara SMA. Bantuan disalurkan kepada 30.000 siswa dengan jumlah Rp 1,3 juta per siswa per tahun.
Ferdiansyah, anggota Komisi X DPR, mempertanyakan alokasi dana BOS SMA dan SMK yang besarannya disamakan. ”Padahal, kebutuhan dana SMK lebih besar daripada SMA, terutama ada komponen praktik siswa yang harus berjalan,” kata Ferdiansyah di Jakarta.
Aturan harus jelas;
Anggota Komisi X DPR, Zulfadhli, mengatakan, penyaluran dana BOS harus jelas aturannya dan jangan sampai karut-marut seperti terjadi pada BOS SD dan SMP. Selain aturan umum, harus ada petunjuk teknis penggunaan dananya sehingga tidak ada celah bagi sekolah untuk memungut iuran lagi dari siswa. Kemendikbud, lanjut Zulfadhli, harus mengawasi penyaluran BOS sekolah menengah dengan baik. ”Dana BOS yang langsung disalurkan ke sekolah bisa lemah pengontrolannya karena pemerintah daerah dapat berdalih tidak dilibatkan dalam penyalurannya,” katanya.
Ia menambahkan, Kemendikbud juga perlu memastikan agar pemerintah daerah yang sudah memiliki program BOS SMA/SMK tidak menghentikan bantuannya karena ada program serupa dari pemerintah pusat. Kucuran dana dari pemerintah pusat dan daerah seharusnya menjadi jaminan bagi siswa SMA/SMK untuk tidak lagi dipungut biaya sekolah.
Hamid menuturkan, alokasi BOS sekolah menengah memang belum dapat menggratiskan biaya pendidikan menengah. Berdasarkan acuan peraturan mendiknas tahun 2006/2007 saja, kebutuhan biaya SMA senilai Rp 1 juta per siswa per tahun, sedangkan SMK Rp 1,2 juta per siswa per tahun. Padahal, berdasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statistik, pengeluaran orangtua untuk pendidikan menengah dua kali lipat daripada yang diproyeksikan Kemendikbud.
Rabu, 10 Oktober 2012
Ujian Tengah Semester
SMP Al-Muttaqin minggu-minggu ini sedang mengadakan UJian Tengah Semester Ganjil.
oleh karena itu,, semua murid seharusnya mempersiapkan diri untuk menghadapi tahap ini, supaya mendapatkan nilai yang memuaskan.
apalagi kelas 3, yang sebentar lagi akan menghadapi Ujian Nasional..
oleh karena itu,, semua murid seharusnya mempersiapkan diri untuk menghadapi tahap ini, supaya mendapatkan nilai yang memuaskan.
apalagi kelas 3, yang sebentar lagi akan menghadapi Ujian Nasional..
Visi dan Misi SMP Al-Muttaqin
23.33
No comments
Visi
SMP Al-Muttaqin Margaasih Cicalengka
Visi yang dirumuskan SMP Al-Muttaqin Margaasih
Cicalengka adalah
SIAP MENGGAPAI PRESTASI DENGAN LANDASAN IMAN DAN
TAQWA UNTUK MENCAPAI DERAJAT YANG MULYA. Adapun
indikator dari visi tersebut adalah sekolah yang selalu ingin :
a.
Unggul dalam Prestasi
Akademik Maupun Non Akademik dan selalu terdepan
b.
Unggul dalam
pengetahuan umum dan agama
c.
Menjadi warga Negara
yang memiliki iman dan taqwa yang tinggi
d.
Menciptakan perubahan
sikap dan perilaku yang lebih baik
e.
Mendorong semangat dan
komitmen seluruh warga sekolah
f.
Terwujudnya Sarana dan
prasarana yang memadai
g.
Terwujudnya suasana
yang harmonis antara guru dengan guru, murid dengan guru serta warga sekolah
dengan semua steakholders.
Misi
SMP Al-Muttaqin Margaasih Cicalengka
Adapun
yang menjadi misi dari SMP Al-Muttaqin Margaasih Cicalengka adalah sebagai
berikut:
2.1.
Membina
,mengembangkan kualitas layanan guru, tata laksana, laboran, pustakawan,
intrakurikuler maupun ekstrakurikuler agar siswa unggul dalam prestasi.
2.2.
Memupuk
dan mengembangkan lingkungan sekolah yang agamis agar tercipta hubungan timbale
balik yang serasi dan harmonis antara kepala sekolah dengan guru, guru dengan
guru,guru dengan siswa dan sekolah dengan masyarakat yang dilandasi keimanan
dan ketaqwaan.
2.3.
Membentuk
dan mengembangkan pribadi yang selalu member manfaat bagi orang lain, baik
disekolah maupun diluar sekolah untuk mencapai derajat yang mulya.
2.4.
Menciptakan
suasana pembelajaran dan bimbingan yang terorganisir baik dalam proses maupun
penetapan hasil belajar.
2.5.
Membentuk
hasil pembelajaran dan bimbingan yang sesuai dengan nilai-nilai dan tatanan
yang berlaku.
2.6.
Mendorong
masyarakat dalam mengembangkan dirinya
secara optimal dan menciptakan suasana sekolah yang kondusif dalam mendukung
terciptanya proses pembelajaran dan bimbingan yang berkualitas.
+of+Picture+003.jpg)
+of+Picture+011.jpg)
+of+Picture+016.jpg)
+of+Copy+of+Picture+001.jpg)
+of+Picture+005.jpg)
+of+Picture+004.jpg)







